Bahasa Melayu Riau Bunda Bahasa Indonesia
Sejarah dan Perkembangan Bahasa Melayu
Bahasa Melayu, sebagai bahasa yang besar, memiliki sejarah panjang hingga menjadi bahasa Melayu seperti yang wujud sekarang ini. Ahli sejarah bahasa Melayu mencatat bahwa bahasa Melayu telah melewati lima fase hingga saat ini. Fase awal diwakili oleh bahasa Melayu Purba, yang kemudian diikuti oleh fase Melayu Kuno atau Melayu Induk. Pada fase selanjutnya bahasa Melayu menginjak fase klasik, sebuah fase yang penuh dengan nilai sastra tinggi. Fase Melayu Klasik diikuti dan digantikan oleh fase Melayu Modern. Sedangkan fase terakhir adalah fase Melayu Pascakolonial.
Bahasa Melayu Riau mempunyai sejarah yang cukup panjang, karena pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada Zaman Kerajaan Sriwijaya, Bahasa Melayu sudah menjadi bahasa internasional Lingua franca di kepulauan Nusantara, atau sekurang-kurangnya sebagai bahasa perdagangan di Kepulauan Nusantara. Bahasa Melayu, semenjak pusat kerajaan berada di Malaka kemudian pindah ke Johor, akhirnya pindah ke Riau mendapat predikat pula sesuai dengan nama pusat kerajaan Melayu itu. Karena itu bahasa Melayu zaman Melaka terkenal dengan Melayu Melaka, bahasa Melayu zaman Johor terkenal dengan Melayu Johor dan bahasa Melayu zaman Riau terkenal dengan bahasa Melayu Riau.
Pada zaman dahulu ada beberapa alasan yang menyebabkan Bahasa Melayu menjadi bahasa resmi digunakan, yaitu:
(1) Bahasa Melayu Riau secara historis berasal dari perkembangan Bahasa Melayu semenjak berabad-abad yang lalu. Bahasa Melayu sudah tersebar keseluruh Nusantara, sehingga sudah dipahami oleh masyarakat, bahasa ini sudah lama menjadi bahasa antar suku di Nusantara,
(2) Bahasa Melayu Riau sudah dibina sedemikian rupa oleh Raja Ali Haji dan kawan-kawannya, sehingga bahasa ini sudah menjadi standar,
(3) Bahasa Melayu Riau sudah banyak publikasi, berupa buku-buku sastra, buku-buku sejarah dan agama baik dari zaman Melayu klasik maupun dari yang baru.
Di Indonesia, bahasa Melayu telah diakui secara tidak langsung sebagai bahasa nasional sejak peristiwa sumpah pemuda pada tahun 1928. Sementara itu di Malaysia, bahasa Melayu menjadi bahasa nasional satu-satunya semenjak negara itu merdeka pada tahun 1957. Singapura, kendati memisahkan diri dari Malaysia pada tahun 1965, tetap mengakui bahasa Melayu sebagai bahasa nasional. Begitu pula dengan Brunei yang merdeka pada tahun 1984. Bahasa Melayu selalu saja dikaitkan dengan kemerdekaan nasional dan menjadi salah satu faktor pemersatu antar penduduk di bumi Melayu yang tidak semua penuturnya bertutur dan berkomunikasi dalam bahasa Melayu.
Kongres Bahasa Indonesia pertama telah menetapkan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu Riau, begitu pula dengan negara serumpun lain seperti Malaysia mengakui bahwa bahasa Melayu standar adalah bahasa Melayu Riau-Johor. Hampir tidak ada perdebatan soal ini.
Mengenai bahasa melayu, pada saat ini masih dapat kita jumpai di negeri-negeri melayu seperti di Sumatera, Riau , Kepulauan Riau, Kalimantan, Brunei Darussalam, Singapura dan negeri Semenanjung Malaysia.
Khusus di Riau, masih dapat kita jumpai seperti di daerah Bengkalis, Siak, Rokan, Inderagiri, Pelalawan, dan kota Pekanbaru perkampungan lama.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.