PEKANBARU - Riau dengan segala potensinya memang sangat menjanjikan. Sayangnya, sejauh ini potensi yang luar biasa besar itu belum dapat dieksploitasi secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat. Itulah sebabnya, dalam berbagai kesempatan, Gubernur Riau (Gubri) HM Rusli Zainal SE MP selalu "menjual" Riau kepada para investor agar mereka dengan senang hati menanamkan modalnya di Negeri Lancang Kuning.
Hal itu pulalah yang dilakukan Gubri Rusli pada acara pertemuan dengan para anggota DPD RI, gubernur se-Indonesia serta para duta besar (dubes) negara-negara sahabat di Gedung DPR/MPR RI, kawasan Senayan, Jakarta, pada Jum'at (12/3) malam lalu.
Pada acara itu Gubri Rusli memang mendapat kehormatan untuk menyampaikan pidato secara resmi tentang berbagai peluang dan potensi investasi di Provinsi Riau. Hanya dua gubernur yang mendapat kesempatan itu, yakni Gubri dan Gubernur Sulawesi Tengah HB Paliudju. Dua provinsi ini ternyata dianggap sebagai daerah yang sangat menjanjikan dan sekaligus diminati para investor untuk menanamkan modalnya. Dalam pidato yang menggunakan bahasa Inggris, Gubri Rusli nampak berhasil menyedot perhatian para duta besar.
Dalam pidatonya, Gubri mengatakan bahwa Riau sangat kaya dengan berbagai potensi yang bisa dieksploitasi lebih jauh. Saat ini, ulasnya, sekitar 40 persen kebun kelapa sawit di Indonesia ada di Provinsi Riau. Namun, sejauh ini Riau belum mampu mengembangkan industri hilir dari kelapa sawit ini. Riau baru bisa mengekspor sawit dalam bentuk gelondongan. Ini tentu saja peluang bagi para investor untuk berinvestasi di industri hilir sawit ini.
Selain di sektor kelapa sawit, Riau tentu saja sudah sejak lama terkenal dengan kekayaan migasnya. Selain itu, saat ini di Riau juga terdapat dua pabrik pulp and paper yakni PT RAPP dan PT IKPP yang namanya sudah mendunia. "Dengan berbagai potensi investasi yang luar biasa itu, kami dengan tangan terbuka mengharapkan kehadiran para investor di daerah kami," ucap Gubri.
Terkait soal birokrasi, Gubri menjanjikan tidak ada lagi birokrasi yang berbelit-belit bagi para investor. Provinsi Riau sudah sejak lama membentuk Sistem Pelayanan Terpadu untuk mengurus segala perizinan, termasuk membentuk suatu badan bernama Complaint Board. Melalui badan ini, semua investor bisa menyampaikan dan melaporkan segala keluhannya bila merasa dirinya dirugikan.
Soal Riau yang semakin dilirik dan diminati investor, hal itu, ucap Gubri, bukanlah isapan jempol belaka. Sesuai data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Riau dalam beberapa tahun terakhir selalu berada pada urutan teratas sebagai daerah tujuan investasi baik untuk PMA maupun PMDN.
Memang untuk PMA pada tahun lalu Riau melorot ke urutan ke-7. Namun untuk Sumatera, Riau masih menempati urutan teratas. "Tapi perlu kami sampaikan bahwa kondisi ini terjadi (urutan ke-7, red) lebih karena pengaruh krisis global yang juga sempat melanda Indonesia," urai Gubri.
Karena Riau sangat diminati investor dan juga potensi kekayaan Riau yang luar biasa besar, di sisi lain Riau juga selalu berusaha memberikan kemudahan bagi para investor, makanya, tambah Gubri lagi, beberapa waktu lalu BKPM memilih Riau sebagai salah satu daerah yang masuk kategori Regional Champions.
Dalam artian, Riau sangat siap sebagai daerah tujuan investor. Dengan kategori itu pula, BKPM yakin Riau akan menjadi salah satu daerah yang akan memberikan kontribusi signifikan bagi kenaikan angka investasi di Indonesia.
Usai memberikan pidato, Gubri Rusli yang hadir didampingi Kepala BPI Riau Faisal Qamar Karim, Kepala Bappeda Emrizal Pakis dan Kepala Badan Penghubung Provinsi Riau Tarmizi Natar Nasution, saling bertukar kartu nama dengan para duta besar yang hadir, seperti dubes AS, Jepang, Australia, China, Arab Saudi, Swiss, dan lainnya. Para dubes itu berjanji akan menyampaikan berbagai potensi Riau kepada negaranya masing-masing.
Usai acara, kepada pers Gubri mengatakan bahwa acara yang ditaja DPD RI ini sangat baik, terutama untuk mengundang para investor. Sudah seharusnya, kata Gubri, DPD RI menjadi ujung tombak daerah di tingkat pusat. "Karena kemajuan negara ini kan tergantung kepada daerah-daerah yang ada. Kalau daerah-daerah maju, maka bangsa ini maju. Makanya, kita sangat menghargai acara-acara seperti ini," tutup Gubri.
Dalam pidatonya, Gubri mengatakan bahwa Riau sangat kaya dengan berbagai potensi yang bisa dieksploitasi lebih jauh. Saat ini, ulasnya, sekitar 40 persen kebun kelapa sawit di Indonesia ada di Provinsi Riau. Namun, sejauh ini Riau belum mampu mengembangkan industri hilir dari kelapa sawit ini. Riau baru bisa mengekspor sawit dalam bentuk gelondongan. Ini tentu saja peluang bagi para investor untuk berinvestasi di industri hilir sawit ini.
Selain di sektor kelapa sawit, Riau tentu saja sudah sejak lama terkenal dengan kekayaan migasnya. Selain itu, saat ini di Riau juga terdapat dua pabrik pulp and paper yakni PT RAPP dan PT IKPP yang namanya sudah mendunia. "Dengan berbagai potensi investasi yang luar biasa itu, kami dengan tangan terbuka mengharapkan kehadiran para investor di daerah kami," ucap Gubri.
Terkait soal birokrasi, Gubri menjanjikan tidak ada lagi birokrasi yang berbelit-belit bagi para investor. Provinsi Riau sudah sejak lama membentuk Sistem Pelayanan Terpadu untuk mengurus segala perizinan, termasuk membentuk suatu badan bernama Complaint Board. Melalui badan ini, semua investor bisa menyampaikan dan melaporkan segala keluhannya bila merasa dirinya dirugikan.
Soal Riau yang semakin dilirik dan diminati investor, hal itu, ucap Gubri, bukanlah isapan jempol belaka. Sesuai data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Riau dalam beberapa tahun terakhir selalu berada pada urutan teratas sebagai daerah tujuan investasi baik untuk PMA maupun PMDN.
Memang untuk PMA pada tahun lalu Riau melorot ke urutan ke-7. Namun untuk Sumatera, Riau masih menempati urutan teratas. "Tapi perlu kami sampaikan bahwa kondisi ini terjadi (urutan ke-7, red) lebih karena pengaruh krisis global yang juga sempat melanda Indonesia," urai Gubri.
Karena Riau sangat diminati investor dan juga potensi kekayaan Riau yang luar biasa besar, di sisi lain Riau juga selalu berusaha memberikan kemudahan bagi para investor, makanya, tambah Gubri lagi, beberapa waktu lalu BKPM memilih Riau sebagai salah satu daerah yang masuk kategori Regional Champions.
Dalam artian, Riau sangat siap sebagai daerah tujuan investor. Dengan kategori itu pula, BKPM yakin Riau akan menjadi salah satu daerah yang akan memberikan kontribusi signifikan bagi kenaikan angka investasi di Indonesia.
Usai memberikan pidato, Gubri Rusli yang hadir didampingi Kepala BPI Riau Faisal Qamar Karim, Kepala Bappeda Emrizal Pakis dan Kepala Badan Penghubung Provinsi Riau Tarmizi Natar Nasution, saling bertukar kartu nama dengan para duta besar yang hadir, seperti dubes AS, Jepang, Australia, China, Arab Saudi, Swiss, dan lainnya. Para dubes itu berjanji akan menyampaikan berbagai potensi Riau kepada negaranya masing-masing.
Usai acara, kepada pers Gubri mengatakan bahwa acara yang ditaja DPD RI ini sangat baik, terutama untuk mengundang para investor. Sudah seharusnya, kata Gubri, DPD RI menjadi ujung tombak daerah di tingkat pusat. "Karena kemajuan negara ini kan tergantung kepada daerah-daerah yang ada. Kalau daerah-daerah maju, maka bangsa ini maju. Makanya, kita sangat menghargai acara-acara seperti ini," tutup Gubri.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.