dari : Surabayapost
BANGKALAN--MI: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Jembatan Nasional Surabaya-Madura (Suramadu) dengan menekan tombol sirine di jalan penghubung jembatan sisi Madura, Rabu (10/6).
Penekanan tombol sirine sebagai penanda pemanfaatan jembatan sepanjang 5.438 meter itu, Presiden Yudhoyono didampingi istri, Ny. Ani Yudhoyono, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Komunikasi dan Informatik M. Nuh. Setelah menekan tombol sirine, presiden menandatangani sampul hari pertama prangko bergambar Suramadu.
Dalam sambutannya, presiden mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada anak bangsa yang mampu mempersembahkan karya terbaik di tengah situasi krisis ekonomi. "Di saat kita dilanda krisis demi krisis, tapi anak bangsa kita telah mampu mempersembahkan karya terbaik," katanya.
Saat hendak melanjutkan sambutannya, tepuk tangan para hadirin yang memadati tenda besar tempat acara itu berlangsung terus membahana, sehingga presiden pun terdiam. "Silakan tepuk tangan, kita harus bangga terhadap anak bangsa sendiri," kata Yudhoyono sambil tersenyum.
Presiden tiba di lokasi acara, tepatnya di Dusun Sumber Wungu, Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jatim, itu tepat pukul 10.05 WIB atau terlambat sekitar 10 menit dari jadwal semula.
Presiden dan rombongan disuguhi tari 'Muang Sangkal' yang dibawakan 15 penari putri dari Surabaya dan Madura. Tari itu sebagai tradisi masyarakat Madura dalam menyambut tamu agung dan peresmian peristiwa penting. Tarian itu diwarnai dengan penaburan beras kuning di segala penjuru untuk membuang sial, sebagaimana nama tari Muang Sangkal yang berarti menghilangkan bala.
Setelah acara ditutup doa, presiden dan rombongan meninjau 'display' rencana pengembangan wilayah Suramadu. Presiden dan rombongan datang dan meninggalkan tempat acara itu dengan melalui Jembatan Suramadu yang melintas di atas Selat Madura. (Ant/OL-02)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.